Posted in Old Story

Tentang Kita YEAH!

Apakah ini karma dari semua ini? Apakah iya salahku sebesar itu sampai kau begitu membenciku? Nomer hape sudah kau hapus begitu mudahnya. Account twitter pun begitu dengan mudahnya kau memencet sebuah tombol keramat.Tak sekedar unfollow tapi block tak ketinggalan.

Ini bukan yang pertama, tiduran di kamar dengan isak tangis yang tak menentu memikirkan hal yang tak tentu. Berdiam dalam tulisan yang enggan kubaca dan tak dapat kudefinisikan lagi. Aku sengaja menyembunyikan perasaan ini, agar kita tak saling mengganggu.
Biarkan saja mulut ini beristirahat, percuma berkata apapun sampai berbusa aku yakin jika aku bicara kau menutup telingan dan membesarkan volume bahkan tanpa lirik yang tak bisa kuterjemahkan sendiri. Aku tak akan membebanimu dengan cerita-cerita absurb yang selalu kau benci.

Kau tak suka jika kuceritakan tentang air mata bukan? bagaimana jika tangis ini berubah menjadi senyum pura-pura? tentu saja kau tak melihatnya, tak akan pernah tau dan tak akan pernah peka.

Entah mengapa akhir-akhir ini sepi sekali. Seakan aku berbisik dan mendengar suaraku sendiri. Tak ada lagi yang membangunkankanku dengan kata-kata itu. Tak ada lagi yang memarahi karna kesalahan bodohku. Jujur kangen pada saat- saat seperti itu.
Tapi aku tersadar bahwa kesalahan bodohku yang hanya sepele menurutku, menjadi boomerang bagimu. Kata ‘MAAF’ yang terlontar dariku seakan kau abaikan begitu saja. Karna kau anggap maafku tak ada apa-apanya. Omong Kosong! yaa itu kata yang terucap dari mulut manismu itu. Tak tau kenapa dada terasa sesak. Seperti takada yang bisa mengobati.

Tepat tanggal 28 Juni silam saat umurku menginjak 15 tahun. Ingat apa yang kauberi padaku?
Kau memberiku sebuah teman baru berwarna merah muda yang menemaniku saat tidur. Setiap melihat sosok merah muda itu selalu kau mengingatkanku padamu.

Masih ingat sekali ketika study tour ke pulau Dewata, namaku tertulis di jaket sebelah kanan. Saat bis kita berdampingan kau bersandar di jendela bis. Nama itu terlihat jelas. Senyumku terlontar dariku melihat itu.
Tapi disaat seperti ini, apakah masih kau sudi memakai dan menyimpan jaket itu? Tapi aku tak berharap seperti itu.

Terasa indah, menarik, bahagia tapi kosong. Sekarang … hanya sepi, tak ada pelangi.

phrfndwkyrhmdni ~

2 thoughts on “Tentang Kita YEAH!

Leave a reply to Jojoz On Revolutia Cancel reply